Senin, 24 Juni 2019

Meditasi

Meditasi
Apa Itu?

Kunci keberhasilan meditasi adalah mempraktikkannya secara teratur. Semakin sering mempraktikkannya semakin baik. Bangun tidur, silakan meditasi, hendak tidur, silakan meditasi. Terbangun dari tidur, silakan meditasi. Saat tak melakukan apa-apa, silakan meditasi. Saat merasa resah atau cemas, silakan meditasi. Sedang ingin berpikir keras atau memecahkan sesuatu, silakan meditasi. Sedang senang, silakan meditasi. Dan seterusnya.

Praktik meditasi sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu di berbagai tempat dan berbagai kebudayaan di seluruh dunia. Masih misteri siapa yang pertama kali mengajarkan meditasi di permukaan bumi ini.

Mereka yang melakukan meditasi lebih banyak karena alasan untuk membuat jiwa lebih tenang, kalem atau rileks, juga untuk menjaga kesehatan. Ada juga yang menginginkan lebih memiliki kedamaian bersama orang lain.

Berbagai riset neuroscience sepanjang dua dekade terakhir menunjukkan meditasi juga dapat membuat pikiran menjadi lebih tajam, kemampuan menyimpan dan mengambil memori menjadi lebih baik. Tak ketinggalan mereka yang melakukan meditasi lebih cenderung pada perdamaian.

Meditasi memang dipraktikkan oleh beberapa agama, namun meditasi yang didefinisikan oleh neuroscience bukan praktik keagamaan.

Neuroscience bahkan bisa menjelaskan apa yang terjadi di otak saat orang melakukan meditasi. Berkat berbagai penelitian neuroscience semua orang bisa melakukan meditasi kapan saja dan di mana saja.

Ada banyak macam meditasi. Kebanyakan adalah melakukan diam tak bergerak dan tak bersuara. Tapi ada juga yang dilakukan dengan gerakan, seperti Tai Chi dan Chi Gong.

Meditasi kadang disebut mengosongkan atau menghentikan pikiran. Namun neuroscience mendefinisikan meditasi adalah kegiatan untuk menyadari apa yang sedang dikerjakan oleh pikiran kita atau mengamati pikiran kita sedang sibuk dengan apa (memikirkan apa).

Neuroscience telah menganjurkan cara meditasi yang paling efektif, yaitu hanya dengan memperhatikan tarikan napas masuk dan keluar. Kegiatan itu membuat pikiran menjadi lebih tenang (tidak sibuk dengan hal-hal lain yang beraneka).

Meski hanya sesederhana itu, namun Anda dapat mengharap hasil yang besar. Meditasi memang belum dinyatakan secara tegas bisa menyembuhkan mereka yang menderita kanker. Namun meditasi menghasilkan perasaan nyaman (tenang, damai, dan ringan, atau kalem). Meditasi menurunkan kecemasan dan stres. Bahkan meditasi mengurangi rasa sakit, dan menghasilkan rasa bertenaga (tubuh terasa ringan). Tentu itu semua amat dibutuhkan oleh mereka yang sedang menderita kanker.



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda